Penulis: S.D. DARMONO, Founder & CEO Jababeka
Penerbit: PT Kompas Media Nusantara, Desember 2009
ISBN : 978-979-709-416-4
Tebal : xx + 204 hal
Ukuran : 14 x 21 cm
Buku ini Adalah Wisdom Sharing ( Berbagi Kebijaksanaan) dari sang Begawan bisnis dan Founder JABABEKA (Kawasan Industri Terpadu terbesar di Asia Tenggara) S.D. Darmono. Terbagi dalam tiga bagian yaitu Bagian Pertama yang berbicara "Start Small", bagian kedua tentang " Think Big", sementara bagian ketiga mengenai "Move Fast ".
Dibuka dengan pengantar Editor oleh Eka Budianta,berjudul "Create Something out of Nothing". Ditekankan, permasalahan dewasa ini ,yakni kebutuhan akan orang-orang yang jeli melihat persoalan. Banyak yang pandai membahas masalah dengan teliti, cermat, dan mendetail, tetapi sedikit yang mampu melakukan perubahan untuk memperbaiki keadaan. Setyono Djuandi ( S.D.) Darmono termasuk dalam golongan sedikit orang yang bukan saja jeli melihat masalah, tetapi juga tangkas memanfaatkan peluang, dan cepat membuat perbaikan, mengubah problema menjadi opportunity, masalah menjadi peluang.
Start Small,
Memperbaiki Mentalitas
Sulitnya mendapatkan pemimpin berkualitas, menjadi latar belakang beliau untuk menggagas berdirinyaPresident University, sebuah pendidikan tinggi yang berwawasan Global Internasional, dengan fokus padapembentukan Character & Wisdom ( Karakter dan kebijaksanaan ).
Dalam suatu sharing dengan mahasiswa President University, S.D Darmono melemparkan pertanyaan sederhana namun sulit untuk dijawab," Mana yang lebih penting antara orang pintar tapi memiliki karakter jahat, dibanding dengan orang yang bodoh namum baik?" . Ternyata karakter baik adalah asset yang paling dibutuhkan dalam membangun sebuah perusahaan yang kuat dan sehat. Selanjutnya untuk Sukses, manusia perlu mendapat tekanan. Beliau mengibaratkan pohon yang tumbuh subur di tanah yang gembur dan sejuk, akan lebih mudah mati bila tidak disirami . Sebaliknya pohon yang tumbuh di tanah yang tandus dan kering, karena sudah terbiasa dengan kekurangan, maka ia akan memiliki daya tahan yang luar biasa.
Selanjutnya S.D Darmono menyoal mensolusikan permintaan industri akan tenaga berkualitas, namun sering kali terbentur pada syarat pengalaman kerja . Nah, bagaimana dengan fresh graduated? Merekan kan belum punya pengalaman? . President University datang untuk menjawabnya. Seorang mahasiswa (sekarang ada 300 orang yang berasal dari China, Vietnam, dan Korea ) diwajibkan untuk magang minimal satu tahun di perusahaan. Sedang kan target akhir yang ingin dicapai adalah mendapatkan pengalaman kerja selama 3 tahun di 6 perusahaan yang berbeda pada saat menamatkan kuliah.
Semua program pembelajaran President University ini dimaksudkan agar seorang fresh graduated dapat menerima gaji yang besar dengan pengalaman kerja yang ia miliki, disamping competency dari hasil penggojlokan oleh para dosen ( yang didatangkan dari Australia, kanada, Inggris, philippina, dan Korea) dengan cara khusus.
Semenjak kecil S.D Darmono sudah dekat dengan ajaran Lun Yi ( Konfusianisme ). Sehingga ia selalu menghadapi hidup dengan prinsip yang tidak boleh mengeluh, terima saja kenyataan dan ucapkan terima kasih. Ia menekankan pentingnya meletakkan diri di dalam kesulitan dan tantangan yang berat, sehingga hidup menjadi lebih bersemangat.
Selanjutnya inilah kiat Pak Darmono dalam berbisnis, "Anda tak perlu tahu semua. Contoh untuk membangun jalan tol, anda tidak perlu tahu cara membangun jalan tol, manfaatkanlah konsultan, dan untuk permodalan kembali manfaatkan orang lain dalam membuat presentasi yang bagus ke pihak Bank, sehingga anda hanya perlu menjual ide anda."
Dalam berbisnis perlu keberanian, itu artinya menghilangkan rasa takut. Bagaimana Caranya? Yaitu dengan cara setahap demi detahap. Belajar keras, dimulai dengan permasalahan sederhana. Perjalanan 1000 km dimulai dengan satu langkah sederhana. Janganlah menengok ke atas saja, tapi tengok juga ke bawah, sehingga anda yakin bahwa anda mampu.
Satu musuh terbesar SUKSES adalah ragu-ragu, karenanya optimislah. Dalam hal mengendalikan ketakutan, S.D Darmono bercerita bagaimana dulu saat memulai membangun Jababeka yang memiliki luas 500 hektar, atau dua kali Pondok Indah memiliki strategi jitu. Apa itu? Mengerjakan proyek raksasa melalui cara partnership. Ia mencari 20 orang partner, sehingga total founder Jababeka berjumlah 21 orang.
Ada sebuah anekdot yang filosofis dari tokoh kita ini, yakni bagaimana meningkatkan keberanian dengan dengan mengurangi makan. Lebih jauh ia berseloroh, " Coba saja kalau anda lapar, maka anda akan berani luar biasa." Anda mengerti maksudnya bukan?
Salah satu kegiatan prestisius yang dilakukakn S.D Darmono akhir –akhir ini adalah mengelola Kawasan Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Target akhir yang in ingin capai adalah mendatangkan Wisatawan 10 juta orang ke kawasan itu, dan menjadikan Borobudur menjadi 7 keajaiban Dunia. Menurutnya, permasalahan yang dialami oleh management Borobudur selama ini adalah rendahnya gaji, dan kompetensi yang kurang. Sudah barang tentu team management seperti itu tidak dapat diandalkan untuk mempromosikan situs ke tingkat Dunia.
Think Big
Menjual Mimpi Besar
Bagian kedua buku, Menjual Mimpi Besar, …kehilangan mimpi itu biasa. Tapi bagi pengusaha, kehilangan mimpi bisa berarti kehilangan duitnya. Sesi ini banyak penekanan dalam memengaruhi orang lain. Bagaimana caranya agar orang lain untuk ikut merealisasikan mimpi besar kita. The Power of the Big Dreamyang diyakini: semakin besar mimpi, semakin besar kekuatanya. Rahasia mimpi besar adalah, memberikan sesuatu sebelum meminta orang untuk bergabung mendukung mimpi kita.
Sebut saja misalnya saat membangun Jababeka, yang ia tawarkan waktu itu adalah Kawasan Industri, Fully Integrated, world class. Oleh karenanya tidak kurang dari Eka Tjandranegara-pendiri Mulia group, Utomo Josodirdjo-pendiri SGV Utomo, Benjamin Suryadjaya-mantan Dirut ASTRA, dan Budi Brasali-partner Ciputraikut bergabung dalam 21 founder Jababeka lainya. "Ternyata bagaimana memengaruhi orang itu, teorinya tidak sulit. Menjadi orang baik, berbudi luhur, semua mau. Apalagi kalau diiming-imingi pakai untung lagi: sudah jadi orang baik, jadi orang kaya pula. Semangatnya timbul."
Ternyata untuk memengaruhi orang lain, hidup kita harus diperbaiki lebih dahulu. Kita sendiri harus mempunyai watak moral yang kuat untuk bisa memengaruhi orang lain. Perlu kepercayaan. Orang harus dibuat percaya dulu, bahwa yang memengaruhi sudah menjalankan semua yang dikatakan.
Contoh lain, dalam pembangunan tanjung lesung resor dengan konsep pariwisata yang berkelas dunia. Lokasi ini sudah di-survey oleh JICA yang berkompeten kelas dunia dan menyatakan tanjung Lesung World Class location, Menghadap world class famous volcano, management juga harus kelas dunia, makanya urusan ini ia serahkan pada mantan atasanya sewaktu bekerja di ICI-Chriss Gorril, Master Plan kelas dunia oleh Clages Karter Veil. Demikianlah Cara S.D Darmono untuk merealisasikan Mimpinya, yakni bagaimana mencapai tujuan berdasarkan Skill orang lain yang sukses dalam bidangnya. Tapi ia juga mengingatkan kita , bahwa tidak semua mimpi itu berasal dari kita sendiri, kadang mimpi dan saran orang lain pun dapat dijadikan menjadi mimpi kita .
Dalam pertengahan bagian kedua ini, S.D Darmono mengungkapkan, "Sebetulnya kita belajar dari banyak orang dan dari kehidupan yang ada di sekeliling kita agar menjadi lebih mampu dan menguasai ilmu. Nah, pengaruh yang paling banyak tentu belajar dari orang tua."
Berikut dapat kita ketahui bahwa penulis juga sangat kagum kepada "Motivator terbesar Indonesia" yakniSoekarno. Kekagumanya adalah dalam hal bagaimana Soekarno mendidik bangsa ini mencintai tanah air, dan membangun Negara dengan semangat yang berkobar-kobar.
Selanjutnya dapat kita baca tentang kiat-kiat yang diberikan oleh penulis tentang, membuat orang menjadi besar (besarkanlah orang yang ada di sekeliling kita), kiat membuat teman (jangan pernah menolak untuk melakukan tugas yang paling berat), mewariskan nama baik ( macan mati meninggalkan belang…), disambung dengan sejarah dan peristiwa yang membentuk kepribadian S.D Darmono dari masa di bawah lima tahun ( pada usia 4 tahun sudah dilatih meninggalkan "comfort Zone" untuk bergabung dengan teman-temanya yang rata-rata berusia 7 tahun), masa remaja ( pertama pisah total dari orang tua saat kuliah di ATB-Akademi Tekstil Bandung sambil berjualan zat warna dengan sepeda dari pasar ke pasar), saat mulai bekerja pada 1970 di ICI – Bandung , berumah tangga 1977 dengan Rosylawati Dewi ( Rossie), tinggal di Machester-Inggris saat bekerja di ICI dan menjadi manajer pemasaran untuk kawasan Cina-Hongkong-Taiwan-Korea, saat Ayahanda ( orang yang selalu menolak kesenangan yang ditawarakan S.D Darmono) yang sangat ia cintai meninggal pada tahun 1982, hingga saat-saat mencanangkan President University tahun 2002 bersama sahabatnya dari ITB-Dr Kisdarjono dan Prof.Dr.Donald Watts yang membimbingnya membuat universitas kelas dunia, yang berhasil membujuk 5 tokoh lainya untuk mendirikan President University.
Sebuah peristiwa yang punya kesan khusus dalam pembentukan kepribadian S.D Darmono adalah saat kehilangan ayahnya pada 15 Februari 1982, demikian katanya,"Kuingat pesanya untuk selalu menolong keluarga yang kekurangan dan orang-orang kecil."
Pada bagian penutup bagian kedua ini diceritakan bagaimana seorang ahli teknik tekstil menembus batas masuk ke dalam bisnis property dan pesan Pak S.D Darmono untuk tidak pernah pensiun, "Pensiun dari pekerjaan ? ya, tapi sejauh anda masih berguna bagi orang lain, anda jangan pernah memensiunkan diri."
Move Fast
Membeli, Membela, Membelajarkan
Kalau saya kaitkan dengan apa yang saya baca dalam bukunya Andrias harefa, "Menjadi Manusia Pembelajar", bahwa tingkatan manusia dibagi ke dalam 3 tingkatan, yakni tingkat manusia pembelajar, tingkat manusia pemimpin, dan tingkatan yang paling utama adalah manusia GURU. Maka sesuai diksi yang dipergunakan editor untuk menyebut S.D Darmono sebagai guru tidaklah berlebihan. Dan tidak salah jugalah saat 300 orang hadirin berkumpul di Jababeka Multicultural Centre – JMC untuk diberi ilmu kehidupan Pak Darmono. Inilah ilmu dari pak guru kita.
Seperti telah dijelaskan, bagaimana beliau merubah kesulitan Jababeka dengan utang 700 Milyar yang menjadi 5 Trilyun rupiah pada saat krisis1998, menjadi solusi dengan tindakan yang cepat dan tepat, yaitu meminta bantuan orang yang kompeten untuk berbicara dengan pihak kreditor, maka pihak bank setuju dengan mengkonversi utang Jababeka ke dalam saham kepemilikan, dan dapat melanjutkan proyeknya kembali karena kepercayaan supplier telah pulih. Kemudian setelah kondisi ekonomi membaik secara bertahap, bank-bank tersebut menjual saham itu dengan gain yang cukup baik, dan akhirnya Jababeka dapat berjalan tanpa campur tangan bank.
Analog dengan kasus di atas, S.D Darmono yang peduli dengan utang Negara yang 1.700 trilyun pada awal April 2009, berharap solusi yang pernah ia jalankan menyelamatkan Jababeka dapat didengar dan dibaca oleh presiden maupun menteri keuangan.
Bagian ketiga ini lebih kepada pembelajaran bergerak cepat agar kesempatan yang datang tiap hari tidak lewat begitu saya.Umumnya orang melihat melihat kesempatan itu dengan kacamata negative, yaitu sebagai beban. Dijelaskan pula mengenai kegemaran S.D Darmono pad buku-buku yang terutama pada buku yang bertajuk perang dan politik.
Kesimpulan, bahwa buku ini wajib dibaca oleh semua kalangan sebagai motivasi dalam menentukan arah hidup, demikian juga menyadarkan orang akan Kualitas dan keberanian dalam menempuh resiko, cepat bertindak, dan jeli melihat peluang bisnis, kendati dalam masalah, karena masalah adalah peluang.
Download eBook Gratis Think Big Start Small Move Fast : Kiat pengembangan Mental - S.D Darmono [Click Here]
+ komentar + 2 komentar
cara pesan buku ini gimana?
Buku ini bentuknya ebook Gan... tinggal d donlod & baca online
Posting Komentar
Terima kasih untuk kunjungan dan komentar sobat semua
Mohon komentar yang membangun untuk perbaikan blog ini
Apabila ada link yang rusak atau bermasalah dapat langsung diinfokan
Kami akan segera perbaiki.....